Nama Kelompok
CANDRA WALADINA ISLAMI PARANTAU ( 702010047 )
HESTI FITRIANA ( 702010088 )
IBNU ROHMADI ( 702010114 )
UMI SA DIYAH ( 702010171 )
DWI EFANDER LODUWIK ( 702011606 )
HESTI FITRIANA ( 702010088 )
IBNU ROHMADI ( 702010114 )
UMI SA DIYAH ( 702010171 )
DWI EFANDER LODUWIK ( 702011606 )
KONSEP ANIMASI
Animasi berasal dari bahasa Yunani "anima" yang berarti hidup, makna harafia dari animasi adalah memberikan kehidupan atau sifat makhluk hidup pada benda mati. Selain itu animasi juga sering kali diartikan sebagai gambar yang begerak dan berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Gambar atau objek yang dimaksud dalam definisi di atas bisa berupa gambar manusia, hewan, maupun tulisan. Gambar yang bergerak tersebut dikatakan sebagai animasi karena proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama beberapa waktu. Dalam proses pembuatannyapun tidak langsung jadi dalam bentuk animasi. Kita perlu mengkonsepkan, merancang, dan akhirnya membuat rancangan tersebut menjadi sebuah animasi yang utuh. Animasi yang dalam pengerjaannya memerlukan beberapa waktu tidak langsung terjadi, ada sejarah-sejarah terbentuknya animasi itu sendiri. Sekitar tahun 2000 SM, seseorang yang berasal dari Mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan gambar-gambar para pegulat yang sedang bergumul sebagai dekorasi dinding. Dari kejadian itu orang menyebutnya itu adalah animasi karena dalam kenyataannya gambar-gambar yang dijadikan dekorasi dinding tersebut mampu menyampaikan suatu konsep yang kompleks menjadi menarik secara visual dan juga dinamik. Oleh karena itu banyak orang yang ingin sekali membuat gambar yang hidup dan bergerak sebagai perantara dari pengungkapan mereka. Dari situlah sesungguhnya bagaimana dan apa yang menjadi ide pembuatan animasi. Setelah menemukan ide pembuatan animasi hal berikutnya yang harus diketahui yaitu cara kerja suatu animasi. Kita tidak hanya memasang beberapa gambar lalu kita gerakkan sehingga ada perputaran gambar tersebut saja, tapi kita juga harus mampu membuatnya agar tampak lebih menarik dari pada gambar-gambar pada umumnya. Tidak hanya berhenti disitu saja, kita juga harus berusaha agar semakin berkembangnya semakin bagus animasi yang kita buat dan semakin menarik jadi seseorang akan memandang bahwa hal tersebut lain dari pada yang lain. Setelah mengetahui cara kerja suatu animasi, kita juga perlu mengetahui mengenai prinsip dasar animasi. Prinsip dasar animasi berawal dari karakter mata manusia, hal tersebut dikemukakan oleh Paul Roget, Joseph Plateau dan Pierre Desvigenes, melalui peralatan optik yang mereka ciptakan, berhasil membuktikan bahwa mata manusia cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang waktu tertentu sebagai suatu pola. Oleh karena itu suatu animasi dianggap lebih menarik untuk menyampaikan sesuatu yang bertujuan agar sang pengamat mengetahui makna dari animasi tersebut. Hal ini sering kali mungkin sekarang semakin berkembang bahwa animasi digunakan sebagai media pembelajaran karena pembuatannya yang mudah dan tidak memakan biaya yang mahal. Oleh karena itu sebagian banyak sekolah sekarang menggunakan animasi dari pada multimedia yang lain (misal : video yang hanya menyampaikan secara monoton dan tidak menarik). Jika dilihat dari segi kemudahan seorang siswa menangkap suatu materi yang diberikan, animasi sangatlah tepat untuk digunakan sebagai media pembelajaran karena dari segi keseriusan ada dan menariknya juga ada jadi seorang siswa tidak akan jenuh malah mereka akan lebih menikmati animasi itu dan dengan demikian pesan yang akan disampaikan akan tercapai.
Perkembangan animasi di Eropa
Sejak awal ditemukannya sinema, para pembuat film telah menggunakan teknik animasi untuk menghasilkan efek visual, seperti ledakan, roket, serta benda terbang lainnya dalam film-film mereka. Film animasi penuh pendek pertama dengan format film standart tercatat adalah Humorous Phases of Funny Faces (1906) yang diproduksi oleh kartunis surat kabar Amerika, J. Stuart Blackton. Film animasi ini menggambarkan seorang kartunis yang tengah menggambar wajah di sebuah papan tulis. Di wilayah Eropa film animasi pendek Fantasmagorie (1908) karya Émile Cohl asal Perancis tercatat sebagai salah satu film animasi tertua. Sementara film animasi panjang pertama adalah El Apóstol (1917) karya Quirino Cristiani, animator asal Argentina. Animasi stop-motion “3-D” pertama tercatat adalah The Grasshopper and the Ant (1911) dan The Cameraman's Revenge (1911) karya animator Soviet Wladislaw Starewicz. Pada periode film bisu ini, film-film animasi berkembang demikian pesat hampir di seluruh negara di dunia baik di Asia, Eropa, dan terutama di Amerika. Karakter animasi pertama yang sangat berpengaruh dan sukses adalah Gertie, si Brontosaurus dalam Gertie the Dinosaur (1914) yang filmnya berisi sebanyak 10.000 frame gambar. Sang kreator adalah animator komik kenamaan harian New York Herald, yakni Winsor McCay. Beberapa tahun kemudian karakter populer, si kucing Felix karya animator Otto Messmer, muncul pertama kali dalam film Feline Follies (1919) dan Musical Mews (1919). Kucing superstar ini muncul dalam ratusan film pada satu dekade ke depan dan tercatat merupakan karakter animasi pertama yang sukses menjadi merchandise. The Last Life (1928) tercatat sebagai film animasi Felix terakhir yang popularitasnya semakin menurun karena munculnya teknologi suara dan kalah bersaing dengan superstar Walt Disney, Mickey Mouse. Sementara animator legendaris Walt Disney semasa era film bisu ini tercatat telah sukses dengan seri kartun Alice serta Oswald, Si Kelinci.
Perkembangan animasi di Amerika
Animasi mulai berkembang sejak abad 18 di amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak. Karenauntuk menciptakan animasi selama satu dektik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa film yang telah diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906). Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya. Sedangkan tokoh yang dianggap berjasa dalam perkembangan animasi adalah walt Disney. Karya-karya yang dihasilkannya seperti Mickey Mouse, Donal Duck,Pinokio,putrid salju dan lain-lain.Walt Disney juga adalah orang pertama yang membuat film animasi bersuara yaitu film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi yang canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik. (Pmails/ Cesar Zehan Camille). Hingga saat ini perkembangan animasi di amerika masih sebagai seni yang minor yang hanya ditujukan bagi anak-anak.
Perkembangan animasi di Asia
Kemudian animasi merambah dunia asia. Di Jepang misalnya animasi mulai berkembang sejak tahun 1913. Dimana pada waktu itu dilakukan first experiments in animation yang dilakukan oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro. semua jenis animasi yang berasal dari jepang disebut anime oleh penduduk non-Jepang. Berkembangnya industri anime memiliki hubungan yang erat dengan penurunan industri perfilman Jepang. Industri animasi berawal pada tahun 1915 dengan animasi sebagai bentuk karya seni komersial setelah era pasca perang dan memiliki puncak pencapaian pada pemunculan serial tv Astro Boy dari Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Jalan cerita Astro Boy yang menarik dikombinasikan dengan desain grafis yang minimal tapi efektif menjadi alasan kesuksesannya yang cukup cepat. Walaupun anime juga memiliki pengaruh dari Amerika Serikat, ia telah mengarah pada jalan yang berbeda : orientasi pada orang dewasa dan cerita yang kompleks sebagai keseluruhan strukturnya. Anime berbentuk serial tv (karena erat kaitannya dengan perkembangan manga yang memiliki episode yang panjang) membentuk cerita-cerita serial. Perkembangan anime menjadi Original Animation for Video (OAV) dan ke bentuk film layar lebar sekitar tahun 1970-an membawa pengaruhnya ke luar Jepang. Memasuki 1990-an, banyak bermunculan anime-anime yang menarik secara intelektual, seperti melalui serial tv yang dianggap provokatif : Neon Genesis Evangelion karya Hideaki Anno dan juga Mononoke Hime karya Hayao Miyazaki, membuat anime makin dikenal. Secara kronologis, anime berkembang dari pengkarakteran yang hitam putih dan cerita-cerita petualangan bertemakan Cinta, Keberanian dan Persahabatan menjadi filosofi yang kompleks, membuka jalan pada potensi artistik dan komersial. Anime jepang berkembang sesuai dengan perkembangan budayanya. Ciri khas anime lainnya adalah dominannya penggunaan tekhnik animasi tradisional menggunakan cel. Sampai awal 90-an hampir semua anime masih menggunakan teknik animasi tradisional. Ketika tekhnologi digital masuk ke dalam proses pembuatan animasi sekitar pertengahan ‘90-an, studio-studio mulai memproduksi anime mengikuti tren tersebut, walaupun masih ada beberapa studio seperti Ghibli yang masih setia terhadap animasi tradisional pada sebagian besar produknya, dan hanya menggunakan tekhnologi digital sebagai pelengkap. Anime juga merupakan sebuah karya seni kontemporer Jepang yang kaya dan menarik, dengan kekhasan estetika naratif dan visual, yang berakar pada budaya tradisional Jepang dan menjangkau perkembangan seni dan media terkini. Dengan variasi subjek dan materinya, anime adalah sebuah cermin yang berguna pada masyarakat kontemporer Jepang. Pada perkembangannya Anime merupakan fenomena global, baik sebagai kekuatan budaya maupun komersil yang mampu membawa pencerahan pada isu yang lebih luas pada hubungan antara budaya lokal dan global. Sebagai sebuah aksi untuk melawan hegemoni dari globalisasi. Anime tetap memiliki akar ke-Jepang-annya, tetapi ia juga mampu mempengaruhi lebih dari wilayah jepang hingga mencakup area di luar jepang. Memiliki gaya visual yang khas, seperti yang ditunjukkan pada anime tahun 1970-an yang memiliki tracking shots, pengambilan gambar yang panjang bagi pembangunan sebuah shot, panning yang ‘berlebihan’, sudut pandang kamera yang tidak biasa serta pemanfaatan extreme close up. Sekarang ini memang perkembangan animasi di jepang sangat pesat dibandingkan negara-negara lainnya, terbukti denegan besarnya pasar konsumen anime, bukan hanya di jepang bahkan di negara-negara lain.Berbeda dengan Amerika, di jepang film animasi tidak hanya ditujukan pada anak-anak saja tapi juga untuk kalangan dewasa. Animasi menjadi populer di Jepang pada abad 20 sebagai media alternatif dalam penceritaan selain live action.Fleksibilitas variasi penggunaan teknik – teknik animasi memberi kesempatan bagi para pembuat film di jepang untuk mengeksplorasi bermacam ide, karakter, setting yang sulit dilakukan dalam format live action dengan biaya yang terbatas .Anime dapat digolongkan pada budaya populer (di jepang) atau pada sub – kultur (fi Amerika serikat).Sebagai sebuah budaya populer , anime telah dilihat sebagai karya seni intelektual yang menantang.Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukan eksprimen pertama dalam animasi oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913.Kemudian diikuti film pendek [hanya berdurasi sekitar 5 menit] karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin [Nikatsu].
Perkembangan animasi di Indonesia
Sedangkan di Indonesia perkembangan animasi di Indonesia berjalan lambat karena sulitnya ruang lingkup promosi bagi para animator Indonesia.Alasan lain adalah kurangnya pendidikan formal animasi yang dapat mendukung peran mereka sebagai animator. Selain itu masalah kemampuan bahasa juga mempengaruhi perkembangan animasi tersebut,yang mana di Indonesia sendiri penguasaan akan bahasa asing khususnya bahasa inggris sangat terbatas sehingga kebanyakan animation house mancanegara kurang berminat mendirikan studi animasinya di Indonesia, namun disamping itu semua di Indonesia patut berbangga karena wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan komputer ditemukan pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi music. pada perkembangannya sekarang ini di Indonesia mulai berkembang lebih baik lagi ditandai dengan munculnya film-film animasi di Indonesia dengan semakin beragam.
Jenis-Jenis Animasi
Diawal tahun 20-an, popularitas kartun animasi berangsur menurun dan para sineas mulai cenderung mencari alternatif lain sebagai media hiburan. Masyarakat mulai jenuh dengan konsep animasi yang pada saat itu tidak memikirkan story Line dan pengembangan si tokoh karakter. Perubahan besar dimulai pada pertengahan tahun 20-an setelah beberapa perusahaan animasi mengembangkan konsep komersialisasi dimana studio-studio besar mengambil alih studio lokal dan menentukan standar untuk animasi. Hingga saat ini animasi dibagi dalam kategori besar, yaitu:
1. Animasi stop-motion (stop motion Animation)
2. AnimasiTradisional (traditional Animation 2D)
3. Animasi Komputer (computer graphics Animation 3D)
4. Kombinasi Animasi
Teknologi 2D
Teknologi 2D merupakan suatu teknologi baik ilmu maupun alat yang dapat menciptakan dan membentuk suatu animasi menjadi 2 Dimensi. Dengan teknologi/alat tersebut kita mampu mengembangkan suatu gambar ataupun coreta menjadi 2d yang akan sedikit terlihat nyata di depan mata kita.
Animasi 2D
Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan filmkartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang,film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TVmaupun di Bioskop. Misalnya:
Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo,Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski yang populerkebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun. Contohlainnya adalah Felix The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing itu sudah lumayan tua, diadiciptakan oleh Otto Messmer pada tahun 1919. Namun sayang, karena distribusi yangkurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan film-filmnya. Bandingkan dengan WaltDisney yang sampai sekarang masih ada misalnya
Snow White and The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).
Contoh Animasi 2D
Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di Bioskop. Misalnya: Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski yang populer kebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun. Contoh lainnya adalah Felix The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing itu sudah lumayan tua, dia diciptakan oleh Otto Messmer pada tahun 1919. Namun sayang, karena distribusi yang kurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan film-filmnya. Bandingkan dengan Walt Disney yang sampai sekarang masih ada misalnya Snow White and The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).
Contoh Gambar:
Perkembangan animasi di Eropa
Sejak awal ditemukannya sinema, para pembuat film telah menggunakan teknik animasi untuk menghasilkan efek visual, seperti ledakan, roket, serta benda terbang lainnya dalam film-film mereka. Film animasi penuh pendek pertama dengan format film standart tercatat adalah Humorous Phases of Funny Faces (1906) yang diproduksi oleh kartunis surat kabar Amerika, J. Stuart Blackton. Film animasi ini menggambarkan seorang kartunis yang tengah menggambar wajah di sebuah papan tulis. Di wilayah Eropa film animasi pendek Fantasmagorie (1908) karya Émile Cohl asal Perancis tercatat sebagai salah satu film animasi tertua. Sementara film animasi panjang pertama adalah El Apóstol (1917) karya Quirino Cristiani, animator asal Argentina. Animasi stop-motion “3-D” pertama tercatat adalah The Grasshopper and the Ant (1911) dan The Cameraman's Revenge (1911) karya animator Soviet Wladislaw Starewicz. Pada periode film bisu ini, film-film animasi berkembang demikian pesat hampir di seluruh negara di dunia baik di Asia, Eropa, dan terutama di Amerika. Karakter animasi pertama yang sangat berpengaruh dan sukses adalah Gertie, si Brontosaurus dalam Gertie the Dinosaur (1914) yang filmnya berisi sebanyak 10.000 frame gambar. Sang kreator adalah animator komik kenamaan harian New York Herald, yakni Winsor McCay. Beberapa tahun kemudian karakter populer, si kucing Felix karya animator Otto Messmer, muncul pertama kali dalam film Feline Follies (1919) dan Musical Mews (1919). Kucing superstar ini muncul dalam ratusan film pada satu dekade ke depan dan tercatat merupakan karakter animasi pertama yang sukses menjadi merchandise. The Last Life (1928) tercatat sebagai film animasi Felix terakhir yang popularitasnya semakin menurun karena munculnya teknologi suara dan kalah bersaing dengan superstar Walt Disney, Mickey Mouse. Sementara animator legendaris Walt Disney semasa era film bisu ini tercatat telah sukses dengan seri kartun Alice serta Oswald, Si Kelinci.
Perkembangan animasi di Amerika
Animasi mulai berkembang sejak abad 18 di amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak. Karenauntuk menciptakan animasi selama satu dektik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa film yang telah diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906). Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya. Sedangkan tokoh yang dianggap berjasa dalam perkembangan animasi adalah walt Disney. Karya-karya yang dihasilkannya seperti Mickey Mouse, Donal Duck,Pinokio,putrid salju dan lain-lain.Walt Disney juga adalah orang pertama yang membuat film animasi bersuara yaitu film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi yang canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik. (Pmails/ Cesar Zehan Camille). Hingga saat ini perkembangan animasi di amerika masih sebagai seni yang minor yang hanya ditujukan bagi anak-anak.
Perkembangan animasi di Asia
Kemudian animasi merambah dunia asia. Di Jepang misalnya animasi mulai berkembang sejak tahun 1913. Dimana pada waktu itu dilakukan first experiments in animation yang dilakukan oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro. semua jenis animasi yang berasal dari jepang disebut anime oleh penduduk non-Jepang. Berkembangnya industri anime memiliki hubungan yang erat dengan penurunan industri perfilman Jepang. Industri animasi berawal pada tahun 1915 dengan animasi sebagai bentuk karya seni komersial setelah era pasca perang dan memiliki puncak pencapaian pada pemunculan serial tv Astro Boy dari Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Jalan cerita Astro Boy yang menarik dikombinasikan dengan desain grafis yang minimal tapi efektif menjadi alasan kesuksesannya yang cukup cepat. Walaupun anime juga memiliki pengaruh dari Amerika Serikat, ia telah mengarah pada jalan yang berbeda : orientasi pada orang dewasa dan cerita yang kompleks sebagai keseluruhan strukturnya. Anime berbentuk serial tv (karena erat kaitannya dengan perkembangan manga yang memiliki episode yang panjang) membentuk cerita-cerita serial. Perkembangan anime menjadi Original Animation for Video (OAV) dan ke bentuk film layar lebar sekitar tahun 1970-an membawa pengaruhnya ke luar Jepang. Memasuki 1990-an, banyak bermunculan anime-anime yang menarik secara intelektual, seperti melalui serial tv yang dianggap provokatif : Neon Genesis Evangelion karya Hideaki Anno dan juga Mononoke Hime karya Hayao Miyazaki, membuat anime makin dikenal. Secara kronologis, anime berkembang dari pengkarakteran yang hitam putih dan cerita-cerita petualangan bertemakan Cinta, Keberanian dan Persahabatan menjadi filosofi yang kompleks, membuka jalan pada potensi artistik dan komersial. Anime jepang berkembang sesuai dengan perkembangan budayanya. Ciri khas anime lainnya adalah dominannya penggunaan tekhnik animasi tradisional menggunakan cel. Sampai awal 90-an hampir semua anime masih menggunakan teknik animasi tradisional. Ketika tekhnologi digital masuk ke dalam proses pembuatan animasi sekitar pertengahan ‘90-an, studio-studio mulai memproduksi anime mengikuti tren tersebut, walaupun masih ada beberapa studio seperti Ghibli yang masih setia terhadap animasi tradisional pada sebagian besar produknya, dan hanya menggunakan tekhnologi digital sebagai pelengkap. Anime juga merupakan sebuah karya seni kontemporer Jepang yang kaya dan menarik, dengan kekhasan estetika naratif dan visual, yang berakar pada budaya tradisional Jepang dan menjangkau perkembangan seni dan media terkini. Dengan variasi subjek dan materinya, anime adalah sebuah cermin yang berguna pada masyarakat kontemporer Jepang. Pada perkembangannya Anime merupakan fenomena global, baik sebagai kekuatan budaya maupun komersil yang mampu membawa pencerahan pada isu yang lebih luas pada hubungan antara budaya lokal dan global. Sebagai sebuah aksi untuk melawan hegemoni dari globalisasi. Anime tetap memiliki akar ke-Jepang-annya, tetapi ia juga mampu mempengaruhi lebih dari wilayah jepang hingga mencakup area di luar jepang. Memiliki gaya visual yang khas, seperti yang ditunjukkan pada anime tahun 1970-an yang memiliki tracking shots, pengambilan gambar yang panjang bagi pembangunan sebuah shot, panning yang ‘berlebihan’, sudut pandang kamera yang tidak biasa serta pemanfaatan extreme close up. Sekarang ini memang perkembangan animasi di jepang sangat pesat dibandingkan negara-negara lainnya, terbukti denegan besarnya pasar konsumen anime, bukan hanya di jepang bahkan di negara-negara lain.Berbeda dengan Amerika, di jepang film animasi tidak hanya ditujukan pada anak-anak saja tapi juga untuk kalangan dewasa. Animasi menjadi populer di Jepang pada abad 20 sebagai media alternatif dalam penceritaan selain live action.Fleksibilitas variasi penggunaan teknik – teknik animasi memberi kesempatan bagi para pembuat film di jepang untuk mengeksplorasi bermacam ide, karakter, setting yang sulit dilakukan dalam format live action dengan biaya yang terbatas .Anime dapat digolongkan pada budaya populer (di jepang) atau pada sub – kultur (fi Amerika serikat).Sebagai sebuah budaya populer , anime telah dilihat sebagai karya seni intelektual yang menantang.Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukan eksprimen pertama dalam animasi oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913.Kemudian diikuti film pendek [hanya berdurasi sekitar 5 menit] karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin [Nikatsu].
Perkembangan animasi di Indonesia
Sedangkan di Indonesia perkembangan animasi di Indonesia berjalan lambat karena sulitnya ruang lingkup promosi bagi para animator Indonesia.Alasan lain adalah kurangnya pendidikan formal animasi yang dapat mendukung peran mereka sebagai animator. Selain itu masalah kemampuan bahasa juga mempengaruhi perkembangan animasi tersebut,yang mana di Indonesia sendiri penguasaan akan bahasa asing khususnya bahasa inggris sangat terbatas sehingga kebanyakan animation house mancanegara kurang berminat mendirikan studi animasinya di Indonesia, namun disamping itu semua di Indonesia patut berbangga karena wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan komputer ditemukan pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi music. pada perkembangannya sekarang ini di Indonesia mulai berkembang lebih baik lagi ditandai dengan munculnya film-film animasi di Indonesia dengan semakin beragam.
Jenis-Jenis Animasi
Diawal tahun 20-an, popularitas kartun animasi berangsur menurun dan para sineas mulai cenderung mencari alternatif lain sebagai media hiburan. Masyarakat mulai jenuh dengan konsep animasi yang pada saat itu tidak memikirkan story Line dan pengembangan si tokoh karakter. Perubahan besar dimulai pada pertengahan tahun 20-an setelah beberapa perusahaan animasi mengembangkan konsep komersialisasi dimana studio-studio besar mengambil alih studio lokal dan menentukan standar untuk animasi. Hingga saat ini animasi dibagi dalam kategori besar, yaitu:
1. Animasi stop-motion (stop motion Animation)
2. AnimasiTradisional (traditional Animation 2D)
3. Animasi Komputer (computer graphics Animation 3D)
4. Kombinasi Animasi
Teknologi 2D
Teknologi 2D merupakan suatu teknologi baik ilmu maupun alat yang dapat menciptakan dan membentuk suatu animasi menjadi 2 Dimensi. Dengan teknologi/alat tersebut kita mampu mengembangkan suatu gambar ataupun coreta menjadi 2d yang akan sedikit terlihat nyata di depan mata kita.
Animasi 2D
Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan filmkartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang,film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TVmaupun di Bioskop. Misalnya:
Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo,Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski yang populerkebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun. Contohlainnya adalah Felix The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing itu sudah lumayan tua, diadiciptakan oleh Otto Messmer pada tahun 1919. Namun sayang, karena distribusi yangkurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan film-filmnya. Bandingkan dengan WaltDisney yang sampai sekarang masih ada misalnya
Snow White and The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).
Contoh Animasi 2D
Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di Bioskop. Misalnya: Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski yang populer kebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun. Contoh lainnya adalah Felix The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing itu sudah lumayan tua, dia diciptakan oleh Otto Messmer pada tahun 1919. Namun sayang, karena distribusi yang kurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan film-filmnya. Bandingkan dengan Walt Disney yang sampai sekarang masih ada misalnya Snow White and The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).
Contoh Gambar:
1. Disney
2. Doraemon
3. Snow White and The Seven Dwarfs (1937)
tugas 2
12 PRINSIP ANIMASI
12 Prinsip animasi adalah beberapa prinsip dasar yang diperlukan pada pembuatan suatu animasi agar animasi tersebut terlihat lebih hidup. Mengapa kita membutuhkan 12 Prinsip Animasi saat pembuatan suatu Animasi ? Lalu apa Efeknya apabila kita tidak menggunakannya ? Nah perlu kita ketahui 12 Prinsip Animasi itu sangat dibutuhkan dalam pembuatan animasi karena itu adalah dasar dalam pembuatan Animasi. Karena apabila 12 Prinsip Animasi ini tidak di terapkan pada suatu Animasi itu akan terlihat membosankan.
Dua orang animator profesional Thomas dan Ollie Johnston memberikan 12 prinsip animasi yang di adopsi dari animasi produksi Walt Disney. Merekalah yang merumuskan kedua belas prinsip animasi tersebut. 12 prinsip dasar animasi ini diciptakan pada tahun 1930, dan dikenalkan pertama kali pada tahun 1981 lewat buku mereka The Illusion of Life: Disney Animation. Munculnya 12 prinsip animasi karena dapat menciptakan hasil animasi yang menarik, dinamis dan tidak membosankan. Prinsip animasi tersebut diciptakan atas dasar sebagai teori dasar yang bersifat wajib dimiliki dan dikuasai oleh para animator untuk menghidupkan karakter animasinya. Selain itu juga untuk menunjukkan suatu ekspresi dan kepribadian suatu karakter. Fungsi dari prinsip animasi itu sendiri adalah supaya setiap animasi yang dibuat terlihat menarik, dramatis dan dengan gerakan yang alami (realistis).
12 prinsip animasi itu muncul sekitar tahun 1981 yang ditulis dalam salah satu judul buku mereka yang diberi judul “The Illussion of life” Disney Animation. Dengan adanya semangat Frank Thomas dan Ollie Johnston untuk meneliti dan mengembangkan karya seni baru pada saat mereka muda inilah yang menjadi dasar kemunculan 12 prinsip itu.Prinsip dasar itu merupakan hasil eksperimen dan latian mereka serta atas keinginan dari walt disney untuk memikirkan suatu cara bagaimana membuat animasi semirip mungkin dengan gerakan nyata sebuah objek baik itu benda, hewan maupun manusia. Selain itu juga untuk menunjukkan bagaimana ekspresi dan kepribadian sebuat karakter.
Berikut Ini 12 Prinsip Animasi :
1. Strecth & Squash (melentur dan menekan)
Squash and Stretch ini adalah sebuah prinsip yang digunakan untuk membuat ilusi seberapa keras permukaan sebuah benda. Pada dasarnya, ketika sebuah benda yang permukaannya empuk, saat menghantam benda lain dengan keras akan berubah bentuknya sementara sebelum akhirnya bisa kembali lagi ke bentuk semula. Beda dengan benda yang permukaannya keras, ketika menghantam benda lain, bentuknya tetap dan tidak berubah.
Dari gambar di atas, kita bisa menentukan bola mana yang permukaannya keras dan mana yang tidak. Hal tersebut bisa diketahui dari:
‘’Bola yang keras tidak mengalami perubahan bentuk (deformation), sedangkan bola yang empuk mengalami perubahan bentuk menjadi gepeng saat dia mulai jatuh dan menghantam lantai sebelum akhirnya kembali lagi ke bentuk aslinya’’.
Hasil pantulan yang dihasilkan juga berbeda. Ilustrasinya, bola yang keras jika dijatuhkan tentunya tidak akan memantul kembali sekuat bola lunak yang dijatuhkan. Selain itu, Squash and Stretch sering juga digunakan dalam animasi untuk menunjukkan emosi dari sebuah karakter.
‘’Bola yang keras tidak mengalami perubahan bentuk (deformation), sedangkan bola yang empuk mengalami perubahan bentuk menjadi gepeng saat dia mulai jatuh dan menghantam lantai sebelum akhirnya kembali lagi ke bentuk aslinya’’.
Hasil pantulan yang dihasilkan juga berbeda. Ilustrasinya, bola yang keras jika dijatuhkan tentunya tidak akan memantul kembali sekuat bola lunak yang dijatuhkan. Selain itu, Squash and Stretch sering juga digunakan dalam animasi untuk menunjukkan emosi dari sebuah karakter.
Squash and Stretch membantu membuat emosi tersebut untuk lebih bisa dirasakan oleh penonton. Bahkan dalam animasi realis pun, prinsip ini juga tetap dipakai karena sebenarnya prinsip ini berlaku juga di dunia nyata.
2. Anticipation ( Antisipasi )
Anticipation adalah gerakan yang dilakukan sebelum kita melakukan gerakan yang lain (ancang - ancang). Gerakan Ini juga dibutuhkan agar gerakan pada animasi menjadi lebih realistik. Contoh : Seperti saat akan berlari pada kartun, gerakan awalnya pasti dia akan memutar badan dan mengangkat tangannya keatas baru dia berlari.
2. Anticipation ( Antisipasi )
Anticipation adalah gerakan yang dilakukan sebelum kita melakukan gerakan yang lain (ancang - ancang). Gerakan Ini juga dibutuhkan agar gerakan pada animasi menjadi lebih realistik. Contoh : Seperti saat akan berlari pada kartun, gerakan awalnya pasti dia akan memutar badan dan mengangkat tangannya keatas baru dia berlari.
3. Stagging (Penataan Gerak)
Stagging adalah penepatan objek pada sebuah animasi. Pengambilan gambar atau darimana sudut pandang yang kita ambil pada pembuatan animasi sangatlah penting.
Contoh : Seperti gerakan dibawah ini ada yang tau sedang apa karakter dibawah ini ?
Stagging adalah penepatan objek pada sebuah animasi. Pengambilan gambar atau darimana sudut pandang yang kita ambil pada pembuatan animasi sangatlah penting.
Contoh : Seperti gerakan dibawah ini ada yang tau sedang apa karakter dibawah ini ?
Coba apabila gambar tersebut kita ambil sudut pandang sebaliknya
Nah ternyata dia sedang memasangkan sebuah dasi
Jadi Kesimpulannya : Stagging berfungsi agar gerakan animasi yang kita buat bisa dimengerti dan jelas.
4. Straight Ahead & Pose to Pose
Seperti yang kita ketahui pembuatan animasi adalah penggabungan beberapa gambar. Straight Ahead & pose to pose adalah tehnik dalam menggambar animasi. Straight Ahead adalah teknik penggambaran dari Gerakan pertama ke gerakan akhir secara menerus. Sedangkan Pose to Pose adalah tehnik penggambaran gerakan pertama lalu gerakan terakhir, lalu baru diikuti gerakandiantara gerakan tersebut.
Contoh :
Straight Ahead
Jadi Kesimpulannya : Stagging berfungsi agar gerakan animasi yang kita buat bisa dimengerti dan jelas.
4. Straight Ahead & Pose to Pose
Seperti yang kita ketahui pembuatan animasi adalah penggabungan beberapa gambar. Straight Ahead & pose to pose adalah tehnik dalam menggambar animasi. Straight Ahead adalah teknik penggambaran dari Gerakan pertama ke gerakan akhir secara menerus. Sedangkan Pose to Pose adalah tehnik penggambaran gerakan pertama lalu gerakan terakhir, lalu baru diikuti gerakandiantara gerakan tersebut.
Contoh :
Straight Ahead
Pose to Pose
5. Overlapping Action & Follow Trough
Overlapping Action & Follow Trough adalah gerakan berlebih saat sebuah animasi yang extreme.
Contoh : Seperti pada saat kita berlari sangat kencang, lalu tiba tiba berhenti pasti ada sebuah gerakan berlebih kedepan saat kita berhenti tadi itulah Overlapping Action. Sedangkan Follow Trough adalah gerakan baju atau rambut yang ikut tergibas saat kita mengerem tadi.
6. Slow In Slow Out
Slow In Slow Out adalah cepat lambatnya sebuah gerakan pada animasi. Seperti Gravitasi apabila kita melempar bola ke udara maka akan terlihat cepat dan apabila kekuatan untuk melaju keatasnya sudah habisa maka gerakannya akan diperlambat dan kembali turun kebawah.
Slow In Slow Out adalah cepat lambatnya sebuah gerakan pada animasi. Seperti Gravitasi apabila kita melempar bola ke udara maka akan terlihat cepat dan apabila kekuatan untuk melaju keatasnya sudah habisa maka gerakannya akan diperlambat dan kembali turun kebawah.
7. Secondary Action (Gerakan Pendukung)
Secondary Action adalah gerakan pengikut atau gerakan yg di timbulkan akibat gerakan utama. Seperti saat kita berjalan tanpa harus kita paksa gerakan maka tangan kita akan bergerak sendirinya.
Secondary Action adalah gerakan pengikut atau gerakan yg di timbulkan akibat gerakan utama. Seperti saat kita berjalan tanpa harus kita paksa gerakan maka tangan kita akan bergerak sendirinya.
8. Timing
Timing adalah penempatan waktu pada sebuah animasi. Seperti penempatan expressi apabila suatu karakter dilempari batu maka pada saat itu dia akan kesakitan tanpa jeda waktu artinnya tidak ada in-between ( gerakan di antara gerakan ).
Timing adalah penempatan waktu pada sebuah animasi. Seperti penempatan expressi apabila suatu karakter dilempari batu maka pada saat itu dia akan kesakitan tanpa jeda waktu artinnya tidak ada in-between ( gerakan di antara gerakan ).
9. Arcs (Konstruksi lengkung)
Arcs adalah garis lengkung yang menentukan gerakan sebuah animasi, arcs juga digunakan agar sebuah animasi menjadi terlihat lebih realistik tidak seperti robot.
Arcs adalah garis lengkung yang menentukan gerakan sebuah animasi, arcs juga digunakan agar sebuah animasi menjadi terlihat lebih realistik tidak seperti robot.
10. Exaggeration (Melebihkan)
Exaggeration adalah gerakan berlebih pada animasi, pasti kalian pernah melihat film animasi kartun Tom and Jerry kan ? dan disana terdapat beberapa adegan seperti Tom jatuh dari langit, menjadi gepeng dll, nah itulah yang disebut Exaggeration.
Exaggeration adalah gerakan berlebih pada animasi, pasti kalian pernah melihat film animasi kartun Tom and Jerry kan ? dan disana terdapat beberapa adegan seperti Tom jatuh dari langit, menjadi gepeng dll, nah itulah yang disebut Exaggeration.
11. Solid Drawing
Solid Drawing adalah kemempuan kita menggambar sesuai dengan komposisi
12. Appeal (Daya Tarik)
Appeal adalah daya tarik sebuah gambar. Seperti yang kita ketahui lebih banyak anak kecil yang menonton film animasi seperti spongebob daripada sinetron, Mengapa ? ya karena menurut mereka spongebob yang berwarna kuning lebih menarik perhatiannya dibandingkan dengan sinetron tersebut.
Solid Drawing adalah kemempuan kita menggambar sesuai dengan komposisi
12. Appeal (Daya Tarik)
Appeal adalah daya tarik sebuah gambar. Seperti yang kita ketahui lebih banyak anak kecil yang menonton film animasi seperti spongebob daripada sinetron, Mengapa ? ya karena menurut mereka spongebob yang berwarna kuning lebih menarik perhatiannya dibandingkan dengan sinetron tersebut.
Ke-12 prinsip – prinsip ini hanya digunakan pada saat animator akan membuat sebuah film animasi 3D ataupun 2D. Kedua belas prinsip ini harus selalu digunakan, karena dalam pembuatan film animasi ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, peng-kaya-an visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi. Jika salah satu dari prinsip ini tidak ada maka animasi yang dibuat akan terkesan berbeda, namun tetap bisa disebut animasi.
Ada pula prinsip – prinsip diluar kedua belas prinsip yang harus disertakan dalam pembuatan animasi tetapi tetap yang paling utama adalah 12 prinsip animasi ini dalam pembuatan film animasi.
Contohnya saja dalam film ‘’FINDING NEMO’’, menerapkan beberapa prinsip animasi, yaitu sbb :
1. Anticipation / gerakan beraturan
2. Staging / penataan gerak
3. Slow In and Slow Out
4. Follow Through and Overlapping Action
5. Archs
6. Secondary Action/Gerakan Pedukung
7. Timing
8. Appeal / daya tarik
Ada pula prinsip – prinsip diluar kedua belas prinsip yang harus disertakan dalam pembuatan animasi tetapi tetap yang paling utama adalah 12 prinsip animasi ini dalam pembuatan film animasi.
Contohnya saja dalam film ‘’FINDING NEMO’’, menerapkan beberapa prinsip animasi, yaitu sbb :
1. Anticipation / gerakan beraturan
2. Staging / penataan gerak
3. Slow In and Slow Out
4. Follow Through and Overlapping Action
5. Archs
6. Secondary Action/Gerakan Pedukung
7. Timing
8. Appeal / daya tarik